Public Speaking Tips: Berhenti Berusaha Menjadi Sempurna

This image has an empty alt attribute; its file name is public_speaking_myedusolvex.jpeg

Bagi sebagian orang, berbicara di depan khalayak ramai sudah menjadi suatu hal yang biasa. Tetapi bagi sebagian yang lain, public speaking bisa menyebabkan rasa panik dan gelisah yang berlebihan.

Akibatnya, ketika mulai berada di depan khalayak, kita kehilangan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan baik. Kita cenderung menghindari kontak mata dengan audiens karena rasa takut dilihat oleh banyak orang. Padahal, kebiasaan seperti itu justru membuat kita semakin gugup.

Sebaliknya, beberapa orang telah membuktikan bahwa melakukan kontak mata dengan audiens justru dapat membantu kita mengurangi rasa gugup tersebut.

Ada banyak kemungkinan penyebab rasa nervous saat public speaking. Setiap orang mungkin memiliki sumber ketakutan yang berbeda-beda. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mencari tahu, apa sebetulnya akar dari rasa takut saat melakukan public speaking?

Apakah takut melakukan kesalahan?

Apakah takut ada kesalahan teknis?

Atau takut audiens tidak akan memberikan reaksi yang diharapkan?

Masing-masing memerlukan solusi yang berbeda, jika ketakutan kita ada hubungannya dengan audiens, mungkin perlu adanya perubahan cara pandang kita terhadap audiens. Jika semula kita melihat mereka sebagai judge atau kumpulan orang yang menakutkan, cobalah menganggap mereka sebagai lawan bicara yang membutuhkan pesan yang akan kita sampaikan.

1. Jangan Terlalu Fokus pada Dirimu Sendiri

Coba kita renungkan dan ingat-ingat kembali, apa saja yang biasanya kita pikirkan dan lakukan setiap melakukan persiapan public speaking?

Belajar menghafal naskah atau key points dari pesan yang akan disampaikan? Berlatih dengan teman untuk meminimalisir kesalahan? Mempersiapkan alat bantu seperti slide power point? Memilih outfit yang cocok untuk digunakan?

Apakah salah untuk melakukan itu semua? Tentu saja tidak. Justru yang disebutkan diatas memang hal teknis yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan. Namun, sadarkah kita bahwa public speaking yang dilakukan, itu bukan semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk orang lain?

Audiens.

Komunikasi yang kita lakukan pasti memiliki tujuan yang baik untuk audiens, entah untuk sekadar memberi informasi, mengedukasi, menawarkan solusi, dan lain sebagainya. Jadi, ketika melakukan persiapan, cobalah untuk menyadari bahwa it’s not always about you.

Apa manfaatnya memiliki perspektif seperti ini?

Akan muncul perasaan ingin melakukan lebih dari sebatas menyajikan public speaking yang baik, yaitu dorongan untuk memberi dampak positif bagi audiens. Sehingga, pikiran kita tidak hanya akan dipenuhi oleh kekhawatiran seperti “bagaimana kalau nanti saya melakukan kesalahan? Bagaimana kalau nanti salah bicara?” yang justru sebenarnya hanya akan membuat kita tambah panik dan tidak tenang.

Jadi, start with your audience. Siapa audiensmu? Apa yang mereka butuhkan? Identifikasi kebutuhan mereka sebaik mungkin, jadilah lebih generous dengan mulai berpikir bahwa public speaking ini untuk mereka juga, bukan hanya untuk dirimu saja.

2. Berhenti Berusaha Menjadi Sempurna

Sebagian besar akar dari rasa takut ketika public speaking adalah karena ekspektasi diri untuk sempurna tanpa kekurangan sedikitpun ketika tampil.

Imperfection scares us a lot, doesn’t it?

Tapi kalau dipikir-pikir, siapa yang menuntutmu untuk selalu sempurna? Audiens mu manusia, sama sepertimu yang tidak luput dari kesalahan. Ketika kamu baca atau menonton video tentang tips public speaking, adakah dari mereka ada yang memberimu saran untuk menjadi ‘sempurna’ atau menjadi ‘super-speaker’?

Sangat jarang, bukan? Kebanyakan dari mereka selalu mengatakan untuk just be yourself, jadilah dirimu sendiri. Karena berusaha menjadi sempurna hanya akan menambah tekanan dan kekhawatiran yang justru akan membuatmu tambah gugup ketika di depan khalayak.

David Greenberg, seorang ahli public speaker dan CEO Simply Speaking pernah berkata, “accept the fact that no one ever gets it perfect and neither will you”.

Daripada berusaha menjadi sempurna, saran yang sederhana dari Greenberg adalah agar kita bisa jadi diri kita sendiri dan audiens akan menghargai itu.

Karena tidak peduli sebagus dan se-apik apapun pesan yang kita sampaikan, jika kita tidak original dan authentic, audiens pasti bisa merasakan bahwa cara kita berbicara tidak natural, tidak tulus, dan terkesan dibuat-buat.

3. Positive Talk Kepada Diri Sendiri

Afirmasi positif memang sangat dibutuhkan untuk membantu kita lebih percaya diri.

Katakan pada dirimu sendiri bahwa merasa gugup itu tidak apa-apa.

Jika kamu gugup artinya kamu benar-benar ingin memberikan yang terbaik saat public speaking dan itu merupakan hal yang baik.

Setelah itu, yakinkan dirimu bahwa apa yang akan kamu sampaikan akan bermanfaat bagi orang lain. Be confident in your message. Kalau kamu sendiri ragu dengan apa yang akan kamu sampaikan, maka akan semakin sulit bagimu untuk mengendalikan rasa gugup dan takut.

“Saya gak sabar untuk membagikan pesan ini kepada audiens.”

“Saya merasa senang dan bersyukur sekali mendapatkan kesempatan untuk bicara di depan khalayak kali ini.”

“Seiring berjalannya waktu, saya merasa semakin nyaman dan percaya diri bicara di depan banyak orang.”

“Saya merasa bahagia bisa melatih dan meningkatkan public speaking skill saya.”

“Saya gak sabar untuk berbagi perspektif baru dan bertukar pikiran dengan audiens.”

“I am sincere with my message and passionate in today’s presentation.”

“Today, I am fearless, brave, and excited!”

Dan masih banyak lagi afirmasi positif yang dapat kamu katakan pada dirimu sendiri saat merasa gugup. Selain kalimat di atas, biasanya afirmasi positif seperti apa yang kamu katakan ketika mengendalikan rasa takut saat public speaking?

Belajar menjadi public speaker yang handal tidak cukup dengan latihan, latihan, dan latihan. Ternyata sangat penting untuk mengubah cara pandang kita terhadap proses public speaking tersebut secara keseluruhan. Kita perlu menemukan arti, purpose, meaning dari proses komunikasi tersebut, sehingga terbangun sebuah koneksi antara kita dengan audiens.

Dari situlah kemudian kita dapat jauh lebih mudah mengendalikan rasa takut, gugup, dan kekhawatiran akan melakukan kesalahan.

Bagi kamu yang ingin fokus berlatih Public Speaking, MyEduSolve menyediakan kelas pelatihan Public Speaking yang memungkinkan kamu belajar online, dimana saja dan kapan saja. Kunjungi myedusolvex.com untuk informasi lebih lengkap atau temukan kelas lain yang kamu butuhkan!

Leave a comment